Wednesday, 28 November 2012

SK Dirjen Program S1 DMS 2012

Berikut ini SK dan Daftar Peserta Kualifikasi S1 Program DMS LPTK IAIN Walisongo (termasuk LPTK Mitra STAI Pati)

Untuk melihat Surat Keputusan Dirjen tentang Peserta Peningkatan Kualifikasi S1 bagi Guru MI melalui Program DMS pada LPTK IAIN Walisongo Semarang, silahkan klik link:
http://dualmode.kemenag.go.id/file/media/2012IAINWalisongodmsinduk.pdf

Untuk melihat Lampiran Surat Keputusan Dirjen tentang Peserta Pengganti Peningkatan Kualifikasi S1 bagi Guru MI melalui Program DMS pada LPTK IAIN Walisongo Semarang, silahkan klik link :
http://dualmode.kemenag.go.id/file/media/2012IAINWalisongodmslamp2.pdf

Tes Seleksi Beasiswa Program S1 DMS

Sebanyak 405 (empat ratus lima) guru MI/PAI di 10 Kabupaten jalani Seleksi Program Peningkatan Kualifikasi Beasiswa S1, melalui program Duel Mode System (DMS) di Gedung Q Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Kamis (26/4).
Ke-sepuluh kabupaten ini meliputi, Kab. Semarang, Kota Semarang, Kab. Batang, Kendal, Grobogan, Kudus, Jepara, Demak, Pati, dan Kabupaten Rembang.
Ketua panitia DMS H. Fakhrur Rozi, M. Ag. Mengatakan, seleksi beasiswa ini diadakan dalam rangka membantu guru madrasah dan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang belum memiliki kualifikasi S1 bisa melanjutkan melalui program beasiswa DMS ini. Kami bekerjasama dengan empat Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Purwokerto, STAIN Salatiga, STAIN Kudus, dan STAIN Pekalongan.
“Dengan berdasar pada UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dan Undang-undang Guru dan Dosen, yang mewajibkan bagi guru memiliki kualifikasi S1, maka sebagai wujud komitmen pemerintah memberi kesempatan dan motivasi guru MI/PAI. Nanti, yang diterima untuk melanjutkan kuliah S1 program beasiswa DMS sebanyak 196 (kuliah di Semarang) ditambah 101 kuliah di luar Semarang. Bisa di STAIN Kudus atau di STAIN Pekalongan,” paparnya disela-sela melakukan tes seleksi peserta program DMS.
Saminanto, MSc. Selaku tim Program Beasiswa DMS menambahkan, bentuk tes yang diberikan kepada peserta yaitu berbentuk tes kompetensi , meliputi kompetensi paedagogig, kompetensi professional, kompetensi social, dan kompetensi kepribadian. Instrument tes- nya memakai tes lisan.
(Sumber : http://www.walisongo.ac.id)

Awal Mula Program Dual Mode System (DMS)

Program  Peningkatan  Kualifikasi  Sarjana  (S1)  bagi  Guru  Madrasah  Ibtidaiyah (MI) dan Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Sekolah melalui Dual Mode System selanjutnya ditulis Program DMS—merupakan ikhtiar Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI dalam meningkatkan kualifikasi akademik guru-guru dalam jabatan di bawah binaannya. Program ini diselenggarakan sejak tahun 2009 dan masih berlangsung hingga tahun ini, dengan sasaran 10.000 orang guru yang  berlatar belakang guru kelas di Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Sekolah.
Program  DMS  dilatari  oleh  banyaknya  guru-guru  di  bawah  binaan  Direktorat Jenderal Pendidikan Islam yang belum berkualifikasi sarjana (S1), baik di daerah perkotaan, terlebih  di  daerah  pelosok  pedesaan.  Sementara  pada  saat  yang  bersamaan,  konstitusi pendidikan nasional (UU No. 20 Tahun 2003, UU No. 14 Tahun 2007, dan PP No. 74 Tahun 2008) menetapkan  agar  sampai  tahun  2014  seluruh  guru  di  semua  jenjang  pendidikan dasar dan menengah harus sudah berkualifikasi minimal sarjana (S1).
Program  peningkatan  kualifikasi  guru  termasuk  ke  dalam  agenda  prioritas  yang harus  segera ditangani,  seiring dengan program  sertifikasi  guru  yang memprasyaratkan kualifikasi  S1.  Namun  dalam  kenyataannya,  keberadaan  guru-guru  tersebut  dengan tugas  dan  tanggungjawabnya  tidak  mudah  untuk  meningkatkan  kualifikasi  akademik secara  individual melalui  perkuliahan  regular.  Selain  karena  faktor  biaya mandiri  yang relatif membebani  guru,  juga  ada  konsekuensi meninggalkan  tanggungjawabnya  dalam menjalankan proses pembelajaran di kelas.
Dalam situasi demikian, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam berupaya melakukan terobosan  dalam  bentuk  Program  DMS—sebuah  program  akselerasi  (crash program) di  jenjang  pendidikan  tinggi  yang  memungkinkan  guru-guru  sebagai  peserta  program dapat  meningkatkan  kualifikasi  akademiknya  melalui  dua  sistem  pembelajaran,  yaitu pembelajaran  tatap  muka  (TM)  dan  pembelajaran  mandiri  (BM).  Untuk  BM  inilah proses pembelajaran memanfaatkan media modular dan perangkat pembelajaran online (e-learning).

Friday, 16 November 2012

SELAMAT DATANG DI BLOG DMS A STAI PATI

Selamat Datang Blog DMS A STAI PATI

Selamat datang di blog Keluarga Mahasiswa Dual Mode System (DMS) A STAI PATI yang sederhana ini. Keterbatasan yang kami miliki terutama dalam hal penguasaan teknologi internet, ketidakmampuan menulis, minimnya fasilitas lab komputer dan belum adanya political will yang kuat dari stake holder, membuat kami harus berlapang dada dan berusaha menyikapi kondisi kekinian dengan kreatifitas dan kemauan kuat untuk belajar menimba ilmu serta pengalaman dari orang lain yang relatif lebih maju, lebih unggul, lebih melek teknologi dan tentu saja insya Allah lebih berkualitas di banding kami.

Akhirnya tegur sapa, urun rembuk, sumbang saran, kritik membangun dan dukungan moril tentu menjadi tujuan kami dengan harapan ke depannya

Keluarga Mahasiswa Dual Mode System (DMS) (A) IAIN Walisongo Semarang di STAI Pati

Keluarga Mahasiswa Dual Mode System (DMS) (A) IAIN Walisongo Semarang di STAI Pati

Keluarga Mahasiswa Dual Mode System (DMS) (A) IAIN Walisongo Semarang di STAI Pati